topbella

Minggu, 23 November 2014

Korban Pandangan Pertama

Terik matahari kian menuju puncaknya. Aku mempercepat gerakan tanganku untuk segera keluar kamar. Tak nyaman rasanya kalau teman-teman asrama menungguku. Karena bisa dipastikan, mereka tak akan berhenti mengunci mulutnya.
Ku buka pintu asrama pelan dan sedikit terkejut dengan pemandangan di depan asrama. Ada beberapa perempuan dari asrama sebelah yang tengah belajar bersama tutor lelaki yang baru aku lihat selama aku tinggal dan belajar di Pare, Kampung Inggris.
Tiga bulan yang lalu, tepatnya awal Januari 2011 aku memutuskan untuk pergi ke Pare, Kediri. Meminta persetujuan orang tua agar mereka merestui aku untuk jauh dari mereka. Meskipun sebenarnya alasan itu sama sekali tak benar. Aku hanya ingin

Jumat, 31 Januari 2014

Resensi Novel "Cireng Forever"

Judul Buku                : Cireng Forever
Penulis                      : Haris Firmansyah & Funny Team
Penerbit                    : de Teens
Terbit                        : Cetakan I, September 2013
Tebal Buku                : 232 halaman
ISBN                          : 978-602-279-053-2

Orang yang benar-benar mencintai kita adalah mereka yang mau menerima kita dari nol. Bukan orang yang hanya menerima kita ketika kita sudah berada di puncak (Hal 223)
Cinta memang tak bersyarat. Begitupun yang dilakukan oleh Nadia, teman sekelas Tajudin, yang juga pesaing Tajudin untuk bisa mendapatkan gelar juara kelas di Sekolah Akan Indah Pada Waktunya. Nadia adalah sosok gadis yang baik hati, yang dengan tulus ikhlas membantu perekonomian keluarga Tajudin semenjak Pak Solar, bapak Tajudin yang di PHK dari PT. Danjeng Kolbikinmu Lutbau, pabrik penghasil baju bola KW. Kepedulian Nadia mulai terlihat saat Tajudin, siswa terbaik yang selalu menduduki peringkat pertama, dan tidak pernah bisa tergeser oleh siapapun itu ternyata mendapat peringkat terakhir pada semester ini. Sedangkan Nadia sendiri mendapat peringkat pertama, dan untuk pertama kalinya bisa menggeser posisi abadinya Tajudin. Nadia tidak percaya, siswa sejenius Tajudin, yang prestasinya tidak pernah bisa tergeser selama berada di sekolah Akan Indah Pada Waktunya mendapatkan peringkat yang sama sekali tidak pernah diprediksi akan diduduki oleh sang juara.

Semenjak itu, Nadia merasa, bahwa dua temannya, Zaenal Abidin Rusa dan Aceng Subur yang menduduki peringkat ke dua dan ke tiga bukanlah saingan yang tepat di sekolah Akan Indah Pada Waktunya. Sehingga, semangat belajar Nadia pun menurun drastis. Memang sih, Nadia ingin menggeser posisi juara Tajudin yang selama ini sulit diduduki oleh siapapun, tapi tidak harus menempatkan Tajudin di peringkat

Senin, 16 Desember 2013

Resensi Novel "Ping A Message From Borneo"



Judul Buku                : Ping A Message From Borneo
Penulis                       : Riawani Elyta & Shabrina W.S.
Penerbit                     : Bentang Belia
Terbit                         : Cetakan I, Maret 2012
Tebal Buku                : x + 142 halaman
ISBN                          : 978-602-9397-17-8

Novel duet karya Riawani Elyta & Shabrina W.S yang memenangkan juara 1 “Lomba Novel 30 Hari 30 Buku Bentang Belia” ini benar-benar sarat akan pesan lingkungan. Menggabungkan dua penulis yang mempunyai karakter tulisan yang berbeda tentu bukanlah hal yang mudah. Seperti yang mereka tulis di Kata Pengantar dan Ucapan Terima Kasih, bahwa keduanya tidak pernah saling bertemu. Hanya berkomunikasi lewat sosial media, mereka ingin menghasilkan karya yang mampu membuka mata para pembaca akan kepedulian lingkungan sekitar. Mengingat isu penyelamatan satwa langkah adalah masalah krusial yang berkaitan erat dengan pemanasan global, dan salah satunya dipicu oleh kelangkaaan hutan beserta habitatnya.

Di dalam novel ini, mereka berbagi tugas sesuai dengan “pakem” masing-masing. Riawani Elyta di bagian fiksinya, dan Shabrina W.S dibagian fabel yang ternyata mampu menyuguhkan cerita yang sangat layak untuk

About Me

Foto Saya
Ismiy Isnaynie
Saya akan terlihat cuek dan pendiam saat pertama bertemu. Tapi untuk selanjutnya? Tergantung anda ^_^
Lihat profil lengkapku